Keluarga Berencana (KB)
DEFINISI
Keluarga Berendana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.
KONTRASEPSI
Metode kontrasepsi terdiri dari:
Kontrasepsi oral (pil KB)
Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja.
Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. Tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui.
Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi).
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:
- Resiko kanker jenis tertentu
- Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
- Ketegangan premenstruasi
- Perdarahan tidak teratur
- Anemia
- Kista payudara
- Kista ovarium
- Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
- Infeksi tuba falopii.
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko.
Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah.
3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun.
Pil KB sebaiknya tidak digunakan oleh:
a. Wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun
b. Wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor
c. Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi d. Wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati
e. Wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
f. Wanita yang memiliki bekuan darah
g. Wanita yang tungkainya sedang digips
h. Wanita penderita penyakit jantung
I. Wanita yang pernah menderita stroke
j. Wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan
k. Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.
Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh:
a. Wanita yang mengalami depresi
b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren
c. Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun
d. Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.
Pemakaian pil KB setelah kehamilan
Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB.
Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.
Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil.
Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.
Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin.
Efek samping pil KB
a. Perdarahan tidak teratur.
Sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
b. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
c. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
d. Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan.
Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
e. Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi.
Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
f. Mual dan sakit kepala.
g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur.
h. Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan.
I. Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun).
Di lain fihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang lebih rendah.
Interaksi pil KB dengan obat lain
Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB.
Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).
Oba anti-kejang (fenitoin dan phenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB.
Untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil KB dosis tinggi.
Kontrasepsi penghalang
Kontrasepsi penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma ke dalam rahim wanita.
Yang termasuk ke dalam kontrasepsi penghalang adalah:
A. Kondom.
Kondom bisa melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual (misalnya AIDS) dan dapat mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim.
Ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis.
Kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan.
Untuk menambah efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida (biasanya terkandung di dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara terpisah ke dalam vagina).
Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi penghalang baru yang dipasang di vagina dengan bantuan sebuah cincin.
Kondom wanita menyerupai kondom pria, tetapi lebih lebar dan memiliki angka kegagalan yang tinggi.
B. Diafragma.
Diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
Ukuran diafragma harus diganti jika:
- terjadi penambahan atau penurunan berat badan sebanyak lebih dari 5 kg
- diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun
- baru melahirkan anak atau mengalami aborsi,
karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami perubahan.
C. Penutup serviks (leher rahim).
Penutup serviks (cervical cap) hampir menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih kaku, dipasang pada serviks.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual.
D. Sediaan untuk menghentikan atau membunuh sperma atau disebut juga spermisida (dalam bentuk busa, krim, jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina)
Busa, krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
Selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga merupakan penghalang fisik untuk sperma.
Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi
Disebut juga coitus interruptus.
Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
Metoda ritmik
Pada metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.
A. Metode ritmik kalender merupakan metode yang paling tidak efektif, bahkan untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur.
Wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. Untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
(siklus terpendek - 18) dan (siklus terpanjang - 11).
Contohnya, jika siklus seorang wanita dalam waktu 12 bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari, maka 26-18=8 dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
B. Pada metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur).
Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1? Celsius) setelah ovulasi.
Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya meningkat.
C. Pada metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan mengamati lendir servikal, yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih encer sesaat sebelum ovulasi.
Hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan jumlah lendir servikal sampai 4 hari sesudahnya.
C. Metoda simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir servikal dan suhu basal tubuh, juga gejala lainnya yang berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram ringan pada perut bagian bawah).
Metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.
Kontrasepsi implan
Kontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental.
6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan.
Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun.
Interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen.
Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi.
Efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan.
Kapsul implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan.
Segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali menjadi subur.
Kontrasepsi suntikan
Medroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan atas.
Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan.
Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun.
Efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi Medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara.
Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
Keuntungan memakai KB suntik:
Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
Dapat dipakai segera setelah masa nifas
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
Dapat dipakai segera setelah keguguran
Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.
Kekurangan KB suntikan: Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "tidak menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
Perdarahan bercak , dapat lama
Jarang terjadi perdarahan yang banyak
Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
Sering menaikkan Berat Badan
Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, "moodiness", jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
Perlu suntikan ulangan teratur
Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:
perokok berat
menyusui
gemuk atau kurus
remaja
baru keguguran
Berpenyakit Tiroid
Epilepsi
TBC (bukan TBC kandungan)
Varises ringan
Hipertensi ringan
Siklus haid tidak teratur
Anemi kekurangan zat besi
Interaksi dengan obat lain jarang terjadi.
IUD (intra uterine device, spiral).
Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim.
Terdapat 2 macam IUD:
- melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
- melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).
Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda.
Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur.
Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan.
Efek samping dari IUD:
- Perdarahan dan nyeri
- Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan)
- Perforasi rahim
- Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam
- Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55%.
STERILISASI
Sterilisasi merupakan cara berkeluarga berencana yang sifatnya permanen.
Sterilisasi pada pria dilakukan melalui vasektomi, sedangkan pada wanita dilakukan prosedur ligasi tuba.
Vasektomi adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis).
Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit.
Pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20 kali ejakulasi.
Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali ejakulasi menunjukkan tidak ada sperma, maka dikatakan bahwa pria tersebut telah mandul.
Komplikasi dari vasektomi adalah:
- Perdarahan
- Respon peradangan terhadap sperma yang merembes
- Pembukaan spontan.
Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim).
Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan pembiusan total.
Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di kemudian hari.
Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi.
Selain pemotongan dan pengikatan, bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian arus listrik) untuk menutup saluran tuba.
Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik dan klip berpegas.
Pada penyumbatan tuba, kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih sedikit terjadi kerusakan jaringan.
Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada wanita adalah histerektomi (pengangkatan rahim) dan ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur).
ABORSI
Aborsi adalah pengguguran kandungan.
Secara umum, kontrasepsi dan sterilisasi memiliki komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan aborsi, terutama pada wanita muda.
Karena itu kontrasepsi dan sterilisasi merupakan pilihan yang lebih baik untuk mencegah kehamilan dan aborsi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir jika teknik lainnya yang lebih aman telah gagal dilakukan.
Metoda aborsi terdiri dari:
Evakuasi pembedahan : mengeluarkan isi rahim melalui vagina.
Evakuasi pembedahan merupakan 97% dari aborsi dan hampir selalu dilakukan pada kehamilan yang berumur kurang dari 12 minggu.
Digunakan teknik kuretase aspirasi.
Untuk kehamilan yang berusia 7-12 minggu, serviks biasanya harus dilebarkan terlebih dahulu (dilatasi) karena selang penghisapnya lebih besar.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada serviks, bisa digunakan laminaria (akar rumput laut yang dikeringkan) atau dilator lainnya yang menyerap air. Laminaria dimasukkan ke dalam saluran servikal dan dibiarkan selama 4-5 jam, biasanya semalaman. Karena laminaria menyerap sejumlah air dari tubuh, maka laminaria akan mengembang dan menyebabkan peregangan lubang serviks.
Untuk kehamilan yang berusia lebih dari 12 minggu teknik yang paling sering digunakan adalah D&E (dilatasi dan evakuasi). Alat penghisap dan forseps digunakan untuk mengeluarkan hasil pembuahan lalu dilakukan pengerokan rahim secara perlahan untuk memastikan bahwa seluruh jaringan telah dikeluarkan.
Dilatasi dan evakuasi semakin banyak digunakan pada kehamilan lanjut untuk merangsang aborsi karena komplikasinya lebih ringan dibandingkan dengan pamekaian obat.
Obat-obatan untuk merangsang kontraksi rahim sehingga isi rahim keluar.
Obat-obatan (misalnya mifepriston/RU 486 dan prostaglandin) kadang digunakan untuk merangsang aborsi, terutama pada kehamilan diatas 16 minggu, karena pada saat ini D&E bisa menyebabkan komplikasi yang serius (seperti kerusakan rahim atau usus).
RU 486 bisa digunakan segera setelah pembuahan.
Prostaglandin adalah obat yang merangsang kontraksi usu, bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau suppositoria vagina. Efek sampingnya adalah mual, muntah, diare, kemerahan pada wajah dan pingsan. Pada beberapa wanita, prostaglandin bisa memicu suatu serangan asma.
Mifepriston dikombinasikan dengan prostaglandin sangat efektif untuk mengakhiri kehamilan yang berusia kurang dari 7 minggu.
Obat ini menghalangi kerja progesteron di dalam lapisan rahim sehingga prostaglandin lebih efektif.
Pil KB dosis tinggi kadang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan 1 kali hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi tidak selalu efektif. Pil KB harus diminum dalam waktu 72 jam. Efek sampingnya adalah mual dan muntah.
Komplikasi aborsi secara langsung berhubungan dengan umur kehamilan dan metoda yang digunakan. Semakin tua umur kehamilan, semakin besar resiko terjadinya komplikasi:
- Perforasi rahim oleh alat bedah
- Perforasi usus atau organ lainnya
- Perdarahan selama atau segera setelah aborsi
- Perdarahan tertunda karena adanya sisa plasenta di dalam rahim
- Infeksi rahim
- Pembentukan jaringan parut di dalam rahim.
Kamis, 18 Maret 2010
Mengukur Obesitas
Mengukur Obesitas
Gizi.net - Kalau bisa dihindari, mengapa tidak kita menjauhi penyebab kegemukan? Kegemukan atau obesitas merupakan masalah global, yang bisa melanda masyarakat negara maju maupun berkembang. Dampaknya, seperti diabetes, dyslipidemia, hipertensi, mengincar jiwa pengidapnya.
Jika seseorang positif mengalami diabetes, dyslipidemia, dan hipertensi, maka ia disebut mengalami metabolic syndrome. Untuk mengetahui metabolic syndrome, atau kumpulan gejala klinis yang terkait dengan kegemukan, ada paramaternya. Di antaranya lingkar perut, liguis lidah (kandungan lemak yang berada di leher), tekanan darah, kadar HDL (kolesterol baik ), dan gula darah.
Penyebab utama adalah kesalahan pola makan, dan kurang aktivitas fisik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut obesitas sebagai penyakit yang berbahaya. Karena, ini menyangkut derajat masalah kesehatan.
Menurut Dr Widjaja Lukito, PhD, diirektur SEAMEO-Tropmed, pada workshop bertajuk Real Life Application of Overweight and Obesity Management di Bandung beberapa saat lalu, kelebihan berat badan menjadi masalah bagi semua orang karena hampir setiap orang pernah berbuat kesalahan dalam mengatur pola makan. Selain itu, banyak orang tidak tahu cara memadukan bahan makanan, dan sering mengonsumsi makanan mengandung lemak (fat meals).
Gejala yang dapat mengarah pada kegemukan dan obesitas adalah hunger dan appetite. Hunger merupakan kondisi saat lapar karena itu manusia harus makan. Sedangkan appetite berhubungan dengan selera makan.
"Saya melihat, terjadinya masalah ini bukan dari makanannya melainkan lemak yang terkandung dalam makanan tersebut. Artinya, setiap manusia harus memperhatikan pola makan yang sehat, kadar lemak makanan yang dikonsumsi harus rendah, dan nutrisi didalamnya harus seimbang," kata Widjaja.
Bahaya pada perempuan
Kegemukan dan obesitas tak hanya berpengaruh pada kesehatan karena dapat menimbulkan penyakit komplikasi. Melainkan, juga berisiko terhadap psikis. Seseorang yang menderitanya akan mengalami krisis percaya diri akibat kelebihan berat badan.
Yang paling berbahaya, kata Widjaja, bila ini terjadi pada perempuan. "Perempuan yang kelebihan berat badan berisiko mengalami infertilitas, sulit mendapat keturunan," ujarnya.
Pada anak kegemukan berpengaruh terhadap IQ (kecerdasan). Penurunan IQ disebabkan karena besarnya leher sehingga saluran pernapasan terganggu. Secara tidak langsung oksigenisasi ke otak tidak berjalan lancar. Karena itu, anak tersebut mengalami endurance, daya tahan belajarnya terganggu. Tentu saja ini dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
Widjaja mengatakan, masyarakat Indonesia, khususnya di perkotaan, cenderung jarang melakukan aktivitas fisik. Banyaknya fasilitas yang tersedia, seperti angkutan transportasi, lift, dan lainnya menyebabkan masyarakat tidak mau berjalan kaki.
Selain itu, kurangnya kesadaran berolahraga seperti jalan kaki, berenang, dan senam. Jalan kaki merupakan olahraga paling murah dan aman dilakukan. Meskipun hanya 15 menit, jalan kaki berefek sangat besar karena dapat membakar kalori yang ada dalam tubuh.
Pengukur kalori
Untuk mengetahui seberapa banyak kalori yang terbakar saat melakukan aktivitas fisik ada alat yang dinamakan Pedometer. Cukup ringan, alat ini mudah dibawa ke mana-mana. Bentuknya seperti pager, yang dapat disimpan di pinggang.
Selain itu, ada alat untuk mengukur lingkar pinggang yang dinamai waist type. Bentuknya cukup unik, kecil, dan mudah dibawa. Cara memakainya cukup mudah. Yakni, lingkar pinggul dibagi lingkar pinggang, hasilnya tidak boleh lebih dari satu. Jika lebih, itu menunjukkan ada penumpukan lemak di sekitar perut dan panggul. Lingkar pinggang normal untuk perempuan kurang dari 80 cm. Sedangkan, untuk laki-laki kurang dari 90 cm.
Body mass index (BMI)-Calculator merupakan alat untuk mengetahui ukuran tubuh. Alat ini berbentuk seperti kompas, untuk menunjukkan tinggi dan berat badan. Dengan mencocokkan tinggi dan berat badan, kita akan mengetahui ukuran tubuh kita. Apakah tubuh kita kurus, normal, kegemukan, obesitas, atau obesitas ekstrem.
Yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika Anda mengalami kegemukan. Jika mau dan punya keinginan, maka tidak sulit bagi Anda untuk menurunkan berat badan. Menurut Dr Widjaja Lukito, PhD, diirektur SEAMEO-Tropmed, lakukan aktivitas fisik secara teratur berupa olahraga selama 30 menit setiap hari, konsumsi makanan yang rendah lemak, atur pola makan, perhatikan bahan makanan yang dikonsumsi, dan atur jenis makanan supaya beragam.
Yang dimaksud pola makan teratur itu adalah dalam satu kali makan harus ada sayur, buah, dan kacang-kacangan. "Makanan yang terlalu asin atau manis buruk bagi kesehatan," jelasnya.
Bahan makanan yang mengandung serat tinggi seperti purin, kolesterol, lemak tidak jenuh tunggal, natrium, dan kalium, dapat memudahkan Anda untuk menjalani program diet dan dapat mencegah penyakit tertentu.
Penting juga untuk menerapkan evaluasi dan pemantauan. Ini berguna untuk memantau perkembangan berat badan supaya jumlah kalori yang masuk dan ke luar dapat diketahui.
Gizi.net - Kalau bisa dihindari, mengapa tidak kita menjauhi penyebab kegemukan? Kegemukan atau obesitas merupakan masalah global, yang bisa melanda masyarakat negara maju maupun berkembang. Dampaknya, seperti diabetes, dyslipidemia, hipertensi, mengincar jiwa pengidapnya.
Jika seseorang positif mengalami diabetes, dyslipidemia, dan hipertensi, maka ia disebut mengalami metabolic syndrome. Untuk mengetahui metabolic syndrome, atau kumpulan gejala klinis yang terkait dengan kegemukan, ada paramaternya. Di antaranya lingkar perut, liguis lidah (kandungan lemak yang berada di leher), tekanan darah, kadar HDL (kolesterol baik ), dan gula darah.
Penyebab utama adalah kesalahan pola makan, dan kurang aktivitas fisik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut obesitas sebagai penyakit yang berbahaya. Karena, ini menyangkut derajat masalah kesehatan.
Menurut Dr Widjaja Lukito, PhD, diirektur SEAMEO-Tropmed, pada workshop bertajuk Real Life Application of Overweight and Obesity Management di Bandung beberapa saat lalu, kelebihan berat badan menjadi masalah bagi semua orang karena hampir setiap orang pernah berbuat kesalahan dalam mengatur pola makan. Selain itu, banyak orang tidak tahu cara memadukan bahan makanan, dan sering mengonsumsi makanan mengandung lemak (fat meals).
Gejala yang dapat mengarah pada kegemukan dan obesitas adalah hunger dan appetite. Hunger merupakan kondisi saat lapar karena itu manusia harus makan. Sedangkan appetite berhubungan dengan selera makan.
"Saya melihat, terjadinya masalah ini bukan dari makanannya melainkan lemak yang terkandung dalam makanan tersebut. Artinya, setiap manusia harus memperhatikan pola makan yang sehat, kadar lemak makanan yang dikonsumsi harus rendah, dan nutrisi didalamnya harus seimbang," kata Widjaja.
Bahaya pada perempuan
Kegemukan dan obesitas tak hanya berpengaruh pada kesehatan karena dapat menimbulkan penyakit komplikasi. Melainkan, juga berisiko terhadap psikis. Seseorang yang menderitanya akan mengalami krisis percaya diri akibat kelebihan berat badan.
Yang paling berbahaya, kata Widjaja, bila ini terjadi pada perempuan. "Perempuan yang kelebihan berat badan berisiko mengalami infertilitas, sulit mendapat keturunan," ujarnya.
Pada anak kegemukan berpengaruh terhadap IQ (kecerdasan). Penurunan IQ disebabkan karena besarnya leher sehingga saluran pernapasan terganggu. Secara tidak langsung oksigenisasi ke otak tidak berjalan lancar. Karena itu, anak tersebut mengalami endurance, daya tahan belajarnya terganggu. Tentu saja ini dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
Widjaja mengatakan, masyarakat Indonesia, khususnya di perkotaan, cenderung jarang melakukan aktivitas fisik. Banyaknya fasilitas yang tersedia, seperti angkutan transportasi, lift, dan lainnya menyebabkan masyarakat tidak mau berjalan kaki.
Selain itu, kurangnya kesadaran berolahraga seperti jalan kaki, berenang, dan senam. Jalan kaki merupakan olahraga paling murah dan aman dilakukan. Meskipun hanya 15 menit, jalan kaki berefek sangat besar karena dapat membakar kalori yang ada dalam tubuh.
Pengukur kalori
Untuk mengetahui seberapa banyak kalori yang terbakar saat melakukan aktivitas fisik ada alat yang dinamakan Pedometer. Cukup ringan, alat ini mudah dibawa ke mana-mana. Bentuknya seperti pager, yang dapat disimpan di pinggang.
Selain itu, ada alat untuk mengukur lingkar pinggang yang dinamai waist type. Bentuknya cukup unik, kecil, dan mudah dibawa. Cara memakainya cukup mudah. Yakni, lingkar pinggul dibagi lingkar pinggang, hasilnya tidak boleh lebih dari satu. Jika lebih, itu menunjukkan ada penumpukan lemak di sekitar perut dan panggul. Lingkar pinggang normal untuk perempuan kurang dari 80 cm. Sedangkan, untuk laki-laki kurang dari 90 cm.
Body mass index (BMI)-Calculator merupakan alat untuk mengetahui ukuran tubuh. Alat ini berbentuk seperti kompas, untuk menunjukkan tinggi dan berat badan. Dengan mencocokkan tinggi dan berat badan, kita akan mengetahui ukuran tubuh kita. Apakah tubuh kita kurus, normal, kegemukan, obesitas, atau obesitas ekstrem.
Yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika Anda mengalami kegemukan. Jika mau dan punya keinginan, maka tidak sulit bagi Anda untuk menurunkan berat badan. Menurut Dr Widjaja Lukito, PhD, diirektur SEAMEO-Tropmed, lakukan aktivitas fisik secara teratur berupa olahraga selama 30 menit setiap hari, konsumsi makanan yang rendah lemak, atur pola makan, perhatikan bahan makanan yang dikonsumsi, dan atur jenis makanan supaya beragam.
Yang dimaksud pola makan teratur itu adalah dalam satu kali makan harus ada sayur, buah, dan kacang-kacangan. "Makanan yang terlalu asin atau manis buruk bagi kesehatan," jelasnya.
Bahan makanan yang mengandung serat tinggi seperti purin, kolesterol, lemak tidak jenuh tunggal, natrium, dan kalium, dapat memudahkan Anda untuk menjalani program diet dan dapat mencegah penyakit tertentu.
Penting juga untuk menerapkan evaluasi dan pemantauan. Ini berguna untuk memantau perkembangan berat badan supaya jumlah kalori yang masuk dan ke luar dapat diketahui.
Rabu, 17 Maret 2010
SALIVA ASAM BASA
SALIVA
Pengertian saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan ke dalam cavitas oral.
Kelenjar saliva dibagi menjadi 2:
1. Glandula salivarius mayor, terdiri dari:
• Sub mandibulla
Glandula sub mandibullaris terdiri atas pars superficialis dan pars profunda yang saling berhubungan pada tepi posterior musculus mylohyoideus. Pars superficialis terletak di dalam trigonum sub mandibulare dan meluas ke atas ditutupi oleh corpus mandibulae.
• Sub lingua
Glandula sub lingualis terletak di bawah lidah.
• Parotid
Glandula parotis terletak di bawah meatus acusticus eksternus dan berada dalam suatu lekuk, dibawah dan di belakang ramus mandibula serta di depan musculus sternocleidomastoideus.
2. Glandula salivarius minor, terdiri dari:
• Glandula bukalis
• Glandula palatinalis
• Glandula lingualis
• Glandula labialis, dll.
Komposisi saliva:
Komposisi dari saliva meliputi komponen organik dan anorganik. Namun demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena pada saliva penyusun utamanya adalah air. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation), khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).
Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga mengandung immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%
Fungsi saliva:
Menghaluskan makanan
Membentuk makanan menjadi bolus-bolus sehingga dapat ditelan dengan mudah.
Memecah karbohidrat menjadi maltosa dan dextrin ( Karena adanya enzim amilase dalam saliva).
Mencegah kerusakan dan erosi pada gigi.
Meminimalisir keasaman rongga mulut dan mencegah kerusakan struktur gigi saat terjadi muntah.
Ion-ion seperti Ca, P, dan F yang terkandung dalam saliva berperan penting pada proses remineralisasi.
Mempertahankan mulut tetap lembap.
Membantu proses bicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah.
Mempertahankan mulut dan gigi tetap bersih.
Mekanisme pertahanan tubuh (mempunyai daya anti-bakteri) dan sebagai anti oksidan.
Fungsi Efek Komponen yang berperan
Proteksi Membersihkan
Pelumas
Thermis
Pembentukan pelikel Air
Mucin dan glikoprotein
Mucin
Protein, glikoprotein, mucin
Penyeimbang PH Menstabilkan PH
Menetralisir asam Bikarbonat, fosfat
Protein dasar, urea, amonia
Keutuhan gigi Pemasakan email dan perbaikan email Kalsium, fosfat, fluoride, statherin, protein kaya prolin
Anti mikroba Phisycal barrier
Immune defense
Nonimmune defense Mucin
Sekresi Ig A
Peroksidase, lisosim, laktoferin, histatin, mucin, dan aglutinin
Perbaikan jaringan Penyembuhan luka dan regenerasi epitel Faktor pertumbuhan dan protein trefoil
Pencernaan Pembentukan bolus Pencernaan karbohidrat dan trigliserida Mucin dan air
Amilase dan lipase
Perasa Memelihara kondisis indera pengecap Faktor pertumbuhan epidermal dan karbonik hidrase VI
Mekanisme sekresi saliva
Di kelenjar saliva, granula ssekretorik (zymogen) yang mengandung enzim-enzim saliva dikeluarkan dari sel-sel asinar ke dalam duktus. Karakteristik ketiga kelenjar saliva pada manusia dapat diringkas sebagai berikut:
Kelenjar Jenis histologi sekresi Persentase saliva total pd manusia (1.5 L per hari)
Parotis Serosa Air 20
Sub mandibulla Campuran Agak viskous 70
Sub lingua mucus vikous 5
Regulasi sekresi saliva
Sekresi saliva berada dibawah kontrol saraf. Rangsangan pada (1) Inervasi saraf parasimpatik memegang peran utama stimulus sekresi saliva, dan berpengaruh terhadap komposisinya. Saraf parasimpatis dari nukleus salivatorius superior(bagian dari nervus fasialis dan berlokasi di pontine tegmentum) menyebabkan sekresi liur cair dalam jumlah besar dengan kandungan bahan organik yang rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi mencolok pada kelenjar, yang disebabkan oleh pelepasan VIP (vasoactive intestine polipeptide). Polipeptida ini adalah co-transmitter dengan asetilkolin pada sebagian neuron parasimpatis pascaganglion. Rangsangan (2) Saraf simpatis cenderung mempengaruhi volume sekresinya. Saraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi sedikit saliva yang akan bahan organik dari kelenjar submandibulais. Pada kelenjar sub lingual dan kelenjar-kelenjar minor, lebih dipengaruhi oleh respon kolinergik, sedangkan pada kelenjar lainnya cenderung ke inervasi adrenergik.
. Selain dari perbedaan tipe reseptor autonom yang aktif, terdapat dua faktor lain yang berpengaruh terhadap komposisis saliva, yaitu intensitas dan durasi stimulasi ke kelenjar. Perbedaan tersebut berpengaruh langsung kepada permeabilitas membran sel-sel sekretori sebagai akibat dari hilangnya elektrolit sel tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi saliva:
Kelenjar saliva dapat dirangsang dengan cara-cara berikut:
Mekanis, misalnya mengunyah makanan keras atau permen karet
Kimiawi, oleh rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit, dan pedas.
Neuronal, melalui sistem saraf autonom baik simpatis maupun parasimpatis.
Psikis, stress menghambat sekresi, ketegangan dan kemarahan dapat bekerja sebagai stimulasi.
Rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi.
Kelainan saliva
1. Syndroma Sjogren
Penyakit ini ditandai dengan :
Sekresi ludah dan sekresi kelenjar air mata yang menurun
Pembengkaan glandula parotis
Artritis
Sebab terjadinya sindroma tersebut tidak dikatakan secara jelas. Mungkin ini adalah suatu penyakit autoimune atau dapat pula disebabkan oleh virus. Sekitar 90% penderitanya berusia 40 -60 tahun, 50-60 % diantaranya juga mempunyai gangguan jaringan ikat. Penderita sindroma ini sering mengeluh rasa terbakar di lidah, bibir, dan pipi. Pada sindroma ini terjadi perubahan-perubahan pada ludah yaitu pada atrofi sel sel asinar kelenjar ludah yang melanjut pada sekresi kelenjar ludah diikuti oerubahan konsentrasi beberapa komponen organik atau anorganik. Disamping itu terjadi perubahan imunologis kelenjar ludah.
2.Fibrosis Sistik
Tiga gejala klasik pada diagnosisi penyakit ini adalah
Konsentrasi klorida keringat meningkat kira – kira 5 x lipat dari harga normal
Gangguan penyumbatan paru – paru kronis
Pankreas tiodak berfungsi
Kelenjar ludah yang terserang penyakit ini memeliki susunan yang abnormal, walaupun secara klinis perubahannya kecil. Kadar Ca 2+ yang meningkat dapat menjadi penyebab naiknya pertumbuhan karang gigi, yang terjadi pada 90 – 100% penderita fibrosis sistik. Kelainan gigi pada penderita penyakiyt ini diperkirakan disebabkan karena faktor-faktor lain yang abnormal dalam ludah
3. Tumor kelenjar ludah
Pada pertumbuhan tumor dikelenjar ludah sering terjadi perubahan perubahan tiak spesifik, misalnya karena pendesakan sel asinar, sehingga sintesis komponen ludah dan sekresi ludah menurun.
OBAT ANTI KANKER/ ANTINEOPLASTIK
Sel tumor berasal dari sel tubuh yang normal. Obat anti kanker berkerja tidak selektif terhadap sel kanker, sehingga sel tubuh yang normalpun akan menjadi sasaran yang membahayakan. Perbedaan sel normal dan sel kanker hanya terdapat pada jumlah dan progesifitas tahapan pembelahan.
Cara kerja obat kanker :
1. Menghambat proliferasi sel (sebagian besar anti kanker), menghancurkan DNA dengan cara :
a. Mencegah pemisahan rantai DNA
b. Menghambat perbaikan DNA karena adanya ikatan gugus alkil dengan basa DNA
c. Menyerupai basa DNA, sehingga terjadi penggabungan obat kedalam DNA dan pemutusan rantai DNA serta umpan balik negatif enzim yang mensintesis dan mendaur ulang purin
d. Membuat radikal oksigen bebas yang menghancurkan DNA
Menghambat pembelahan sel yang dengan cara mengganggu sintesa protein, DNA, RNA, dan mikrotubulus pada mitosis (disebut zat spesifik siklus sel)
Ada 5 tahap siklus replikasi sel, yaitu:
a) G1 : Memproduksi enzim yang diperlukan DNA
b) S1 : Sintesis dan replikasi DNA
c) G2 : Tahap RNA dan sintesa protein
d) M : Tahap pembelahan
e) G0 : Fase istirahat
Beberapa obat kanker bkerja pada semua tahap disebut on spesifik siklus sel atau NSSS, tetapi ada yang hanya bekerja pada tahap tertentu saja disebut spesifik siklus sel atau SSS. Yang termasuk kelompok obat NSSS adalah obat-obat alkilasi, antibiotik anti tumor, dan antikanker hormon. Termasuk SSS adalah antimetabolit (efektif pada tahap S) dan alkaloid vinka (efektif pada tahap M).
2. Mengantagonis reseptor, atau mengagonis reseptor terutama anti kanker hormonal, yang keduanya menyebabkan terjadinya pencegahan pertumbuhan endogen sel.( Sutedjo. 2008)
SKENARIO
Seorang pria berumur 25 tahun datang ke RSGM FKG UGM, mengeluh mengenai rasa kering dan tidak nyaman pada rongga mulutnya. Terdapat sariawan di bagian labia inferior. Pasien tersebut pernah mendapat vitamin dari dokter gigi namun eluhannya tidak berkurang. Berdasar catatan di rekam medis, pasien tersebut pernah menjalani terapi dengan mengkonsumsi beberapa obao-obatan anti kanker karena terdapat tumor di prostatnya.
Kinerja obat anti kanker :
3. Menghambat proliferasi sel (sebagian besar anti kanker), menghancurkan DNA dengan cara :
a. Mencegah pemisahan rantai DNA
b. Menghambat perbaikan DNA karena adanya ikatan gugus alkil dengan basa DNA
c. Menyerupai basa DNA, sehingga terjadi penggabungan obat kedalam DNA dan pemutusan rantai DNA serta umpan balik negatif enzim yang mensintesis dan mendaur ulang purin
d. Membuat radikal oksigen bebas yang menghancurkan DNA
Menghambat pembelahan sel yang dengan cara mengganggu sintesa protein, DNA, RNA, dan mikrotubulus pada mitosis (disebut zat spesifik siklus sel)
Beberapa obat kanker bekerja pada semua tahap disebut on spesifik siklus sel atau NSSS, tetapi ada yang hanya bekerja pada tahap tertentu saja disebut spesifik siklus sel atau SSS. Yang termasuk kelompok obat NSSS adalah obat-obat alkilasi, antibiotik anti tumor, dan antikanker hormon. Termasuk SSS adalah antimetabolit (efektif pada tahap S) dan alkaloid vinka (efektif pada tahap M).
4. Mengantagonis reseptor, atau mengagonis reseptor terutama anti kanker hormonal, yang keduanya menyebabkan terjadinya pencegahan pertumbuhan endogen sel
Kaitan penggunaan obat anti kanker terhadap adanya sariawan yang tidak sembuh-sembuh :
1. Saliva mengandung komponen organik yang meliputi protein, berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol. Selain itu saliva juga mengandung immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%. Sedangkan obat anti kanker bekerja menghambat proliferasi sel dengan cara mengganggu sintesa protein. Dalam hal ini obat anti kanker membuat sintesa imunoglobulin A dan G yang termasuk dalam golongan protein menjadi terhambat. Padahal IgA dan IgG merupakan senyawa protein yang berperan dalam sistem imun sehingga adanya infeksi termasuk ulserasi berupa stomatitis dalam rongga mulut akan cepat sembuh jika sistem imun ini bekerja dengan baik. Obat anti kanker yang dikonsumsi berefek mengintervensi sistem imun tubuh oleh imunoglobulin. Protein juga berperan dalam proses regenerasi sel-sel epitel penyusun mkosa rongga mulut. Jika proses pembentukan protein itu sendiri terganggu maka regenerasi sel tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga ketika diberi vitamin C oleh dokter gigi, sariawan pada pasien tersebut tidak berkurang.
2. Saliva diekskresikan oleh glandula salivarius sebagai suatu respon akan adanya rangsang yang diterima oleh reseptor di dalam rongga mulut. Kelenjar saliva dapat dirangsang dengan cara-cara berikut:
a. Mekanis, misalnya mengunyah makanan keras atau permen karet
b. Kimiawi, oleh rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit, dan pedas.
c. Neuronal, melalui sistem saraf autonom baik simpatis maupun parasimpatis.
d. Psikis, stress menghambat sekresi, ketegangan dan kemarahan dapat bekerja sebagai stimulasi.
e. Rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi
Obat anti kanker berefek dalam mengantagonis reseptor. Dalam hal ini, reseptor dalam rongga mulut apabila mendapat rangsangan seperti tersebut di atas akan merangsang ekskresi saliva. Obat anti kanker inilah yang akan mengintervensi reseptor tersebut sehingga bekerja menjadi antagonis, yaitu berefek pada berkurangnya ekskresi saliva. Ekskresi saliva yang berkurang akan menyebabkan mulut menjadi kering atau xerostomia. Mulut kering lebih rentan terjadi adanya ulserasi pada mukosa rongga mulut sehingga menyebabkan terjadinya sariawan atau stomatitis.. Hal ini karena obat anti kanker yang pernah dikonsumsi berefek pada sedikitnya ekskresi glandula salivarius dan kandungan immunoglobulin di dalam saliva.
DAFTAR PUSTAKA
Sutedjo. 2008. Mengenal Obat-obatan secara Mudah & Aplikasinya dalam Perawatan. Amara Books : Yogyakarta.
Indriyani, Wiwiek. 2007. Saluran Cerna. Surabaya http://rumahkanker.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=40. Diakses tanggal 01-12-08 jam 20.00 WIB
Hasibuan, Sayuti. 2002. Keluhan Mulut Kering Ditinjau dari Faktor Penyebab, Manifestasi dan Penanggulangannya. USU digital library.
Ganong,W.F.. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.
Guyton and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.
Pengertian saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan ke dalam cavitas oral.
Kelenjar saliva dibagi menjadi 2:
1. Glandula salivarius mayor, terdiri dari:
• Sub mandibulla
Glandula sub mandibullaris terdiri atas pars superficialis dan pars profunda yang saling berhubungan pada tepi posterior musculus mylohyoideus. Pars superficialis terletak di dalam trigonum sub mandibulare dan meluas ke atas ditutupi oleh corpus mandibulae.
• Sub lingua
Glandula sub lingualis terletak di bawah lidah.
• Parotid
Glandula parotis terletak di bawah meatus acusticus eksternus dan berada dalam suatu lekuk, dibawah dan di belakang ramus mandibula serta di depan musculus sternocleidomastoideus.
2. Glandula salivarius minor, terdiri dari:
• Glandula bukalis
• Glandula palatinalis
• Glandula lingualis
• Glandula labialis, dll.
Komposisi saliva:
Komposisi dari saliva meliputi komponen organik dan anorganik. Namun demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena pada saliva penyusun utamanya adalah air. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation), khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).
Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga mengandung immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%
Fungsi saliva:
Menghaluskan makanan
Membentuk makanan menjadi bolus-bolus sehingga dapat ditelan dengan mudah.
Memecah karbohidrat menjadi maltosa dan dextrin ( Karena adanya enzim amilase dalam saliva).
Mencegah kerusakan dan erosi pada gigi.
Meminimalisir keasaman rongga mulut dan mencegah kerusakan struktur gigi saat terjadi muntah.
Ion-ion seperti Ca, P, dan F yang terkandung dalam saliva berperan penting pada proses remineralisasi.
Mempertahankan mulut tetap lembap.
Membantu proses bicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah.
Mempertahankan mulut dan gigi tetap bersih.
Mekanisme pertahanan tubuh (mempunyai daya anti-bakteri) dan sebagai anti oksidan.
Fungsi Efek Komponen yang berperan
Proteksi Membersihkan
Pelumas
Thermis
Pembentukan pelikel Air
Mucin dan glikoprotein
Mucin
Protein, glikoprotein, mucin
Penyeimbang PH Menstabilkan PH
Menetralisir asam Bikarbonat, fosfat
Protein dasar, urea, amonia
Keutuhan gigi Pemasakan email dan perbaikan email Kalsium, fosfat, fluoride, statherin, protein kaya prolin
Anti mikroba Phisycal barrier
Immune defense
Nonimmune defense Mucin
Sekresi Ig A
Peroksidase, lisosim, laktoferin, histatin, mucin, dan aglutinin
Perbaikan jaringan Penyembuhan luka dan regenerasi epitel Faktor pertumbuhan dan protein trefoil
Pencernaan Pembentukan bolus Pencernaan karbohidrat dan trigliserida Mucin dan air
Amilase dan lipase
Perasa Memelihara kondisis indera pengecap Faktor pertumbuhan epidermal dan karbonik hidrase VI
Mekanisme sekresi saliva
Di kelenjar saliva, granula ssekretorik (zymogen) yang mengandung enzim-enzim saliva dikeluarkan dari sel-sel asinar ke dalam duktus. Karakteristik ketiga kelenjar saliva pada manusia dapat diringkas sebagai berikut:
Kelenjar Jenis histologi sekresi Persentase saliva total pd manusia (1.5 L per hari)
Parotis Serosa Air 20
Sub mandibulla Campuran Agak viskous 70
Sub lingua mucus vikous 5
Regulasi sekresi saliva
Sekresi saliva berada dibawah kontrol saraf. Rangsangan pada (1) Inervasi saraf parasimpatik memegang peran utama stimulus sekresi saliva, dan berpengaruh terhadap komposisinya. Saraf parasimpatis dari nukleus salivatorius superior(bagian dari nervus fasialis dan berlokasi di pontine tegmentum) menyebabkan sekresi liur cair dalam jumlah besar dengan kandungan bahan organik yang rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi mencolok pada kelenjar, yang disebabkan oleh pelepasan VIP (vasoactive intestine polipeptide). Polipeptida ini adalah co-transmitter dengan asetilkolin pada sebagian neuron parasimpatis pascaganglion. Rangsangan (2) Saraf simpatis cenderung mempengaruhi volume sekresinya. Saraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi sedikit saliva yang akan bahan organik dari kelenjar submandibulais. Pada kelenjar sub lingual dan kelenjar-kelenjar minor, lebih dipengaruhi oleh respon kolinergik, sedangkan pada kelenjar lainnya cenderung ke inervasi adrenergik.
. Selain dari perbedaan tipe reseptor autonom yang aktif, terdapat dua faktor lain yang berpengaruh terhadap komposisis saliva, yaitu intensitas dan durasi stimulasi ke kelenjar. Perbedaan tersebut berpengaruh langsung kepada permeabilitas membran sel-sel sekretori sebagai akibat dari hilangnya elektrolit sel tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi saliva:
Kelenjar saliva dapat dirangsang dengan cara-cara berikut:
Mekanis, misalnya mengunyah makanan keras atau permen karet
Kimiawi, oleh rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit, dan pedas.
Neuronal, melalui sistem saraf autonom baik simpatis maupun parasimpatis.
Psikis, stress menghambat sekresi, ketegangan dan kemarahan dapat bekerja sebagai stimulasi.
Rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi.
Kelainan saliva
1. Syndroma Sjogren
Penyakit ini ditandai dengan :
Sekresi ludah dan sekresi kelenjar air mata yang menurun
Pembengkaan glandula parotis
Artritis
Sebab terjadinya sindroma tersebut tidak dikatakan secara jelas. Mungkin ini adalah suatu penyakit autoimune atau dapat pula disebabkan oleh virus. Sekitar 90% penderitanya berusia 40 -60 tahun, 50-60 % diantaranya juga mempunyai gangguan jaringan ikat. Penderita sindroma ini sering mengeluh rasa terbakar di lidah, bibir, dan pipi. Pada sindroma ini terjadi perubahan-perubahan pada ludah yaitu pada atrofi sel sel asinar kelenjar ludah yang melanjut pada sekresi kelenjar ludah diikuti oerubahan konsentrasi beberapa komponen organik atau anorganik. Disamping itu terjadi perubahan imunologis kelenjar ludah.
2.Fibrosis Sistik
Tiga gejala klasik pada diagnosisi penyakit ini adalah
Konsentrasi klorida keringat meningkat kira – kira 5 x lipat dari harga normal
Gangguan penyumbatan paru – paru kronis
Pankreas tiodak berfungsi
Kelenjar ludah yang terserang penyakit ini memeliki susunan yang abnormal, walaupun secara klinis perubahannya kecil. Kadar Ca 2+ yang meningkat dapat menjadi penyebab naiknya pertumbuhan karang gigi, yang terjadi pada 90 – 100% penderita fibrosis sistik. Kelainan gigi pada penderita penyakiyt ini diperkirakan disebabkan karena faktor-faktor lain yang abnormal dalam ludah
3. Tumor kelenjar ludah
Pada pertumbuhan tumor dikelenjar ludah sering terjadi perubahan perubahan tiak spesifik, misalnya karena pendesakan sel asinar, sehingga sintesis komponen ludah dan sekresi ludah menurun.
OBAT ANTI KANKER/ ANTINEOPLASTIK
Sel tumor berasal dari sel tubuh yang normal. Obat anti kanker berkerja tidak selektif terhadap sel kanker, sehingga sel tubuh yang normalpun akan menjadi sasaran yang membahayakan. Perbedaan sel normal dan sel kanker hanya terdapat pada jumlah dan progesifitas tahapan pembelahan.
Cara kerja obat kanker :
1. Menghambat proliferasi sel (sebagian besar anti kanker), menghancurkan DNA dengan cara :
a. Mencegah pemisahan rantai DNA
b. Menghambat perbaikan DNA karena adanya ikatan gugus alkil dengan basa DNA
c. Menyerupai basa DNA, sehingga terjadi penggabungan obat kedalam DNA dan pemutusan rantai DNA serta umpan balik negatif enzim yang mensintesis dan mendaur ulang purin
d. Membuat radikal oksigen bebas yang menghancurkan DNA
Menghambat pembelahan sel yang dengan cara mengganggu sintesa protein, DNA, RNA, dan mikrotubulus pada mitosis (disebut zat spesifik siklus sel)
Ada 5 tahap siklus replikasi sel, yaitu:
a) G1 : Memproduksi enzim yang diperlukan DNA
b) S1 : Sintesis dan replikasi DNA
c) G2 : Tahap RNA dan sintesa protein
d) M : Tahap pembelahan
e) G0 : Fase istirahat
Beberapa obat kanker bkerja pada semua tahap disebut on spesifik siklus sel atau NSSS, tetapi ada yang hanya bekerja pada tahap tertentu saja disebut spesifik siklus sel atau SSS. Yang termasuk kelompok obat NSSS adalah obat-obat alkilasi, antibiotik anti tumor, dan antikanker hormon. Termasuk SSS adalah antimetabolit (efektif pada tahap S) dan alkaloid vinka (efektif pada tahap M).
2. Mengantagonis reseptor, atau mengagonis reseptor terutama anti kanker hormonal, yang keduanya menyebabkan terjadinya pencegahan pertumbuhan endogen sel.( Sutedjo. 2008)
SKENARIO
Seorang pria berumur 25 tahun datang ke RSGM FKG UGM, mengeluh mengenai rasa kering dan tidak nyaman pada rongga mulutnya. Terdapat sariawan di bagian labia inferior. Pasien tersebut pernah mendapat vitamin dari dokter gigi namun eluhannya tidak berkurang. Berdasar catatan di rekam medis, pasien tersebut pernah menjalani terapi dengan mengkonsumsi beberapa obao-obatan anti kanker karena terdapat tumor di prostatnya.
Kinerja obat anti kanker :
3. Menghambat proliferasi sel (sebagian besar anti kanker), menghancurkan DNA dengan cara :
a. Mencegah pemisahan rantai DNA
b. Menghambat perbaikan DNA karena adanya ikatan gugus alkil dengan basa DNA
c. Menyerupai basa DNA, sehingga terjadi penggabungan obat kedalam DNA dan pemutusan rantai DNA serta umpan balik negatif enzim yang mensintesis dan mendaur ulang purin
d. Membuat radikal oksigen bebas yang menghancurkan DNA
Menghambat pembelahan sel yang dengan cara mengganggu sintesa protein, DNA, RNA, dan mikrotubulus pada mitosis (disebut zat spesifik siklus sel)
Beberapa obat kanker bekerja pada semua tahap disebut on spesifik siklus sel atau NSSS, tetapi ada yang hanya bekerja pada tahap tertentu saja disebut spesifik siklus sel atau SSS. Yang termasuk kelompok obat NSSS adalah obat-obat alkilasi, antibiotik anti tumor, dan antikanker hormon. Termasuk SSS adalah antimetabolit (efektif pada tahap S) dan alkaloid vinka (efektif pada tahap M).
4. Mengantagonis reseptor, atau mengagonis reseptor terutama anti kanker hormonal, yang keduanya menyebabkan terjadinya pencegahan pertumbuhan endogen sel
Kaitan penggunaan obat anti kanker terhadap adanya sariawan yang tidak sembuh-sembuh :
1. Saliva mengandung komponen organik yang meliputi protein, berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol. Selain itu saliva juga mengandung immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%. Sedangkan obat anti kanker bekerja menghambat proliferasi sel dengan cara mengganggu sintesa protein. Dalam hal ini obat anti kanker membuat sintesa imunoglobulin A dan G yang termasuk dalam golongan protein menjadi terhambat. Padahal IgA dan IgG merupakan senyawa protein yang berperan dalam sistem imun sehingga adanya infeksi termasuk ulserasi berupa stomatitis dalam rongga mulut akan cepat sembuh jika sistem imun ini bekerja dengan baik. Obat anti kanker yang dikonsumsi berefek mengintervensi sistem imun tubuh oleh imunoglobulin. Protein juga berperan dalam proses regenerasi sel-sel epitel penyusun mkosa rongga mulut. Jika proses pembentukan protein itu sendiri terganggu maka regenerasi sel tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga ketika diberi vitamin C oleh dokter gigi, sariawan pada pasien tersebut tidak berkurang.
2. Saliva diekskresikan oleh glandula salivarius sebagai suatu respon akan adanya rangsang yang diterima oleh reseptor di dalam rongga mulut. Kelenjar saliva dapat dirangsang dengan cara-cara berikut:
a. Mekanis, misalnya mengunyah makanan keras atau permen karet
b. Kimiawi, oleh rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit, dan pedas.
c. Neuronal, melalui sistem saraf autonom baik simpatis maupun parasimpatis.
d. Psikis, stress menghambat sekresi, ketegangan dan kemarahan dapat bekerja sebagai stimulasi.
e. Rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi
Obat anti kanker berefek dalam mengantagonis reseptor. Dalam hal ini, reseptor dalam rongga mulut apabila mendapat rangsangan seperti tersebut di atas akan merangsang ekskresi saliva. Obat anti kanker inilah yang akan mengintervensi reseptor tersebut sehingga bekerja menjadi antagonis, yaitu berefek pada berkurangnya ekskresi saliva. Ekskresi saliva yang berkurang akan menyebabkan mulut menjadi kering atau xerostomia. Mulut kering lebih rentan terjadi adanya ulserasi pada mukosa rongga mulut sehingga menyebabkan terjadinya sariawan atau stomatitis.. Hal ini karena obat anti kanker yang pernah dikonsumsi berefek pada sedikitnya ekskresi glandula salivarius dan kandungan immunoglobulin di dalam saliva.
DAFTAR PUSTAKA
Sutedjo. 2008. Mengenal Obat-obatan secara Mudah & Aplikasinya dalam Perawatan. Amara Books : Yogyakarta.
Indriyani, Wiwiek. 2007. Saluran Cerna. Surabaya http://rumahkanker.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=40. Diakses tanggal 01-12-08 jam 20.00 WIB
Hasibuan, Sayuti. 2002. Keluhan Mulut Kering Ditinjau dari Faktor Penyebab, Manifestasi dan Penanggulangannya. USU digital library.
Ganong,W.F.. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.
Guyton and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.
Sabtu, 13 Maret 2010
Merayakan SESAL
I. Sesal 1
samudera itu terbelah
kala kau tampik rinduku
II. Sesal 2
Mengenangkanmu adalah
Mengenangkan saat-saat
Penciptaan pertama . . .
Kala Adam merasakan
Kesepian yang luar biasa . . .
Tanpa hadirmu
III. Sesal 3
Rindu itu adalah
Segumpal awan putih
Berarak
Tak tentu arah . . .
Letih menantikannya
Tuk menjadi hujan
IV. Sesal 4
Penjara jiwa yang kutawarkan
Terhampar di pulau “misteri kalbu”
Terdiri dari sel “ruang rindu”
Kunci selnya adalah “binar 2 matamu”
Aku menunggu kamu di sana
Sungguh . . . !
V. Sesal 5
melampaui segala jejak
semesta . . .
kudapati diriku
tak mampu
mengurung rasa . . .
rindu dendam
yang tak tercamtum
di kamus sastra
manapun . . .
aku terdiam
menunggu sapamu . . .!
menjelang hari kasih sayang 2008
kris.lover@yahoo.co.id
samudera itu terbelah
kala kau tampik rinduku
II. Sesal 2
Mengenangkanmu adalah
Mengenangkan saat-saat
Penciptaan pertama . . .
Kala Adam merasakan
Kesepian yang luar biasa . . .
Tanpa hadirmu
III. Sesal 3
Rindu itu adalah
Segumpal awan putih
Berarak
Tak tentu arah . . .
Letih menantikannya
Tuk menjadi hujan
IV. Sesal 4
Penjara jiwa yang kutawarkan
Terhampar di pulau “misteri kalbu”
Terdiri dari sel “ruang rindu”
Kunci selnya adalah “binar 2 matamu”
Aku menunggu kamu di sana
Sungguh . . . !
V. Sesal 5
melampaui segala jejak
semesta . . .
kudapati diriku
tak mampu
mengurung rasa . . .
rindu dendam
yang tak tercamtum
di kamus sastra
manapun . . .
aku terdiam
menunggu sapamu . . .!
menjelang hari kasih sayang 2008
kris.lover@yahoo.co.id
Senin, 08 Maret 2010
Atom Cinta
Jika ahli kimia dapat menyarikan dari bagian-bagian hatinya rasa kasihan, hormat, damba, kesabaran, sesal, kejut dan maaf, dan menjadikannya satu kesatuan, maka dia telah menciptakan sebuah atom baru yang disebut: CINTA !!
Langganan:
Postingan (Atom)